Menu

Jumat, 25 Februari 2011

Dosen FKIP Unsyiah

Setelah melalui proses yang panjang, serta jalan yang berliku dalam menempuh pendidikan pada Program Studi Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (sekarang telah menjadi Program Studi Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala. Akhirnya pada tanggal 18 Juli 1992, pembimbing menyetujui aku ujian sidang sarjana. Alhamdulillah, aku lulus dengan tingkat yudisium sangat memuaskan, dengan IPK 3,08. Ujian ini mengantar aku untuk memperoleh gelar sarjana Doktorandus yang disingkat Drs. Aku diberi wewenang untuk mencantumkan gelar tersebut dibelakang namaku.
Setelah sidang sarjana, aku diharuskan untuk mengusulkan berkas sarjana tersebut dalam rangka pengangkatan dosen muda di program studi. Pada waktu dosen yang tekah diangkat hanya 5 orang dari alumni program studi kami. Hanya berselang enam bulan, aku kedatangan surat keputusan tentang pengangkatan menjadi dosen, tepatnya tanggal 1 Maret 1993, aku resmi menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) atau dosen yang baru 80%. 
Waktu itu, aku diminta bantu untuk menjadi asisten dosen dan mengasuh beberapa mata kuliah. Mungkin nasibku memang selalu beruntung, tidak beberapa lama menjadi dosen, aku mendapat kehormatan untuk mengikuti pelatihan calon pelatih Pencak Silat yang diselenggarakan oleh Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia (PPS SMI) yang pada waktu itu di nahkodai oleh pimpinan Kopassus (Pak Prabowo Subianto) di Cisarua Bandung. Alhamdulillah, aku berhasil membawa sertifikat pelatih dengan memperoleh sebutan Pendekar Muda Tingkat I Nasional. Berkat gelar tersebut, aku melatih pencak silat bagi mahasiswa dan para pelajar. Kami pusatkan latihan di Fakultas Ekonomi Unsyiah. Salah satu atlet yang sangat antusias mengikikuti latihan tersebut adalah Muhammad Nazar, (sekarang beliau telah menjadi Wakil Gubernur Aceh). Berkat sertifikat tersebut kemudian aku menjadi dosen tetap yang mengasuh mata kuliah Pencak Silat, yang kemudian menjadi Kriterium Keahlian.

Sabtu, 08 Januari 2011

Masa Kuliah

Usai shalat Idul Fitri, 1 Syawal tahun 1987 aku membuka toko tempat berdagang. Tiba-tiba ada informasi tentang pengumuman penerimaan calon mahasiswa yang disampaikan teman, yang dibacanya pada Harian Waspada. Buru-buru aku tutup kembali tokoku. Kami berangkat membeli koran, mencari informasi tentang pengumuman tersebut. Hatiku lemas setelah namaku tidak tertera dalam daftar lulus di Program Studi Pendidikan Biologi dan Matematika. Hilang semangatku untuk melanjutkan kuliah. Namun temanku memberi semangat, "ci ka kalon lom, kadang kah luloh bak olahraga" (coba kamu lihat lagi, mungkin kamu lulus di olahraga), begitu katanya. Walau dengan tidak mengharapkan lulus, aku turuti kemauannya. Setelah kami telusuri, ternyata namaku ada disana. Alhamdullillah aku ucapkan sebagai rasa syukur kepada Allah SWT, mungkin ini petunjuknya.
Usai mendapat informasi tentang kelulusan di Universitas Syiah Kuala, aku bergegas pulang ke rumah orang tuaku. Setelah aku sampaikan informasi kepada mereka, kalau aku telah lulus di Unsyiah. Mereka terharu, ternyata aku termasuk orang yang beruntung dapat lulus di Universitas Syiah Kuala. Berbagai persiapan dilakukan oleh orang tuaku, bahkan abangku yang punya toko, memberikanku sepasang sepatu kulit yang memang sangat aku dambakan. Menjelang keberangkatanku ke Banda Aceh, orang tuaku hanya dapat memberikan 1 lembar tikar daun pandan, 1 bantal bersarung putih, dan 2 lembar kain. "Nyoe yang na, hai aneuk meutuah" (ini yang ada, yang dapat diberikan orang tuaku), katanya lirih. Aku bangga pada orang tuaku, walau kami papa, tapi kami kaya hati...
Aku berangkat ke Banda Aceh dengan menggunakan "Bus Kurnia", bus paforit bagi orang-orang waktu itu. Sampai di Banda Aceh jam 5 pagi, aku turun di Simpang Surabaya, selanjutnya aku ke tempat famili di Beurawe. Seminggu kemudian, aku mendaftar ulang (regestrasi) di Biro Kemahasiswaan. 2 hari kemudian, untuk jurusan olahraga dilakukan tes kesehatan dan tes keterampilan olahraga. Alhamdulillah, 37 orang teman-temanku diterima pada jurusan ini. Selanjutnya kami diwajibkan untuk mengikuti Penataran P4, yang diselenggarakan selama 2 minggu penuh.
Setelah proses penataran, selanjutnya kami diserahkan ke jurusan masing-masing. Inilah beberapa foto kami selama kuliah di semester I pada Program Studi Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP Unsyiah. Seringkali kami latihan secara bersama-sama. Foto ini kami abadikan di pantai Ulee Lheu Banda Aceh. Kawan-kawanku : Duduk dari kiri : Trisna Satria dan Suharman, dan Berdiri dari kiri : Iskandar, Muhammad Jafar, Muhammad Bir, Asahim, Husaini, Syukri dan M. Nur.
Gerakan Flik Flak di Pantai Ule Lheu
Gerakan Kontra Salto
Sikap Kayang

Jumat, 07 Januari 2011

Masa Kecil - Masa Remaja

Waktu SD 1981
Perjalanan hidup seseorang sangat ditentukan oleh langkah reseki pertemuan dan maut. Aku dilahirkan di Lhoksukon, pada hari Selasa tanggal 5 Maret 1968. Hasil perkawinan Ayah (Muhammad Husen) dan Ibuku (Siti Bariah). Kedua orang tuaku berprofesi sebagai petani yang hidup cukup sederhana di sebuah desa yang bernama Desa Trieng Reungkam di Kecamatan Matangkuli Kabupaten Aceh Utara. Aku menempuh pendidikan di Sekolah Dasar Arakeumudi Kecamatan Lhoksukon. Jarak sekolah dari rumah orang tuaku berkisar 5 KM. Waktu itu hanya dapat ditempuh dengan perjalanan kaki. Hal ini kulakukan karena kehidupan orang tuaku yang sangat serba kekurangan. Aku ke sekolah bersama dengan ke dua orang kakakku. Kata orang-orang aku termasuk anak yang nakal tapi penurut. Walaupun begitu aku mampu menamatkan Sekolah Dasar tersebut pada tahun 1981 dengan nilai yang cukup pas-pasan. Sejak kecil aku selalu membantu orang tua yang berkerja di sawah dan berkebun.